article-image

Sumber Gambar: Tatyana from Getty Images

Baca Juga

Gulma pertanian yang biasa dikenal oleh masyarakat Jawa Barat sebagai babadotan atau bagi masyarakat Jawa Tengah dikenal sebagai bandotan merupakan jenis tumbuhan bawah dari famili Asteraceae. Nama latin tumbuhan ini adalah Ageratum conyzoides L. Perlu Sobat Tania ketahui bahwa tumbuhan yang masih di dalam famili Asteraceae memiliki struktur bunga yang majemuk. Tinggi batang babadotan bisa mencapai 90 cm hingga 120 cm. Sobat Tania dapat dengan mudah menemukannya di area persawahan, tegalan, ladang, irigasi, pekarangan hingga pinggir jalan sehingga banyak orang yang menganggapnya sebagai tumbuhan pengganggu. Tapi, tahukah Sobat Tania bahwa tumbuhan ini juga memiliki banyak manfaat?

Sebagai Pupuk Organik dan Insektisida Nabati

Salah satu manfaat gulma babadotan adalah dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik atau insektisida nabati. Babadotan memiliki beberapa kandungan kimiawi seperti saponin, flavonoid, polifenol, kumarine, minyak atsiri, eugenol 5 persen dan HCN. Pemanfaatan babadotan sebagai pupuk dan pestisida dipercaya dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Bagian tumbuhan babadotan yang biasa dimanfaatkan adalah daun. Cara kerjanya ialah sebagai penolak dan penghambat tumbuh kembang serangga.

Sebagai Tanaman Herbal

Selain dapat digunakan sebagai pupuk organik dan pestisida alami, ternyata babadotan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal, lho! Masyarakat pedesaan zaman dulu sering memanfaatkannya untuk pengobatan. Senyawa aktif yang dikandung babadotan diantaranya adalah tanin, glikosida, mineral, flavonoid dan senyawa aktif lainnya. Perlu Sobat Tania ketahui juga bahwa tanaman ini memiliki senyawa toksik seperti alkaloid pyrrolizidine sehingga harus dimonitor dalam penggunaannya. Mayoritas masyarakat Bogor, Jawa Barat sering menggunakannya sebagai penyembuh luka. Caranya ialah dengan menumbuk daun babadotan dan menambahkan minyak goreng sebelum digunakan untuk menyembuhkan luka luar. Selain itu, rebusan daun babadotan juga seringkali digunakan sebagai obat sakit dada dan juga obat mata yang panas. Akar babadotan yang bercabang dapat direbus untuk kemudian diambil ekstraknya dan dikonsumsi sebagai obat pereda demam.

Kerugian Yang Ditimbulkan Gulma

Bagaimanapun, gulma sendiri juga perlu dikendalikan agar nantinya tidak menimbulkan kerugian pada kegiatan pertanian. Beberapa kerugian yang ditimbulkan gulma di antaranya adalah adanya persaingan antara tanaman utama dan gulma dalam pengambilan air, cahaya dan unsur hara yang dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Gulma sendiri juga bisa menjadi perantara atau tanaman inang bagi hama atau penyakit tanaman tertentu yang dapat merugikan tanaman utama sehingga kemampuan produksi tanaman menjadi turun. Gulma yang tidak dikendalikan secara maksimal akan mengakibatkan ongkos usaha pertanian membengkak. Dapat dikatakan bahwa kerugian yang ditimbulkan oleh gulma lebih berbahaya dibandingkan serangan hama atau penyakit tanaman. Itulah beberapa informasi menarik seputar gulma babadotan yang perlu Sobat Tania ketahui. Untuk informasi lebih banyak mengenai artikel terbaru seputar pertanian, jangan lupa unduh Aplikasi Dokter Tania. Semoga bermanfaat!

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang